Wilayah Banyumas memiliki banyak naskah babad. Nassirun Purwokartun, budayawan Banyumas, sejak tahun 2014 telah mengumpulkan sebanyak 100-an naskah. Naskah-naskah yang ditulis tangan dalam huruf Jawa hingga huruf Latin. Dari yang masih berbentuk tembang Jawa sampai yang sudah berbentuk prosa. Sayangnya, naskah-naskah kuno tersebut seolah sudah terasing dari masyarakatnya sendiri. Orang-orang anyumas seakan tidak mengenali lagi. Tidak pernah ada yang membacanya. Karena tergerak ingin mengenalkan kembali kisah-kisah lama Banyumas itu, sejak 2018 Nassirun Purwokartun menerjemahkan 25 naskah. Dari Babad Banyumas Mertadirejan,… Rampungna.