Month: July 2022

Adipati Warga Utama Dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

July 29, 2022 ·

Makam Adipati Wirasaba, Warga Utama I, terpisah letaknya dengan makam para adipati sebelumnya yang berada di dusun Kecepit, Wirasaba, Bukateja, Purbalingga. Makam Adipati Warga Utama I berada di Pekiringan, Purworejo, Klampok, Banjarnegara.

Setelah mengisahkan tentang Rade Katuhu yang kemudian menjadi Adipati Wirasaba dengn gelar Marga Utama. Cerita berlanjut dengan meninggalnya Adipati Marga Utama, dan yang menjadi pemimpin Wirasaba adalah anaknya yang bernama Raden Suwarga. Gelarnya adalah Warga Utama. Dikisahkan Adipati Warga Utama mempunyai empat orang anak. Anak pertama dan terakhir perempuan. Sementara anak kedu dan ketiga adalah laki-laki. Inilah bedanya “Serat Babad Banyumas” dengan babad-babad banyumas yang lain. Bila yang lain menyebut ada 5 anak, sementara “Serat Babad Banyumas” hanya mencatat 4… Rampungna.

Iri Dengki Ki Buwang Dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

July 26, 2022 ·

Ki Buwang mengumpulkan prajurit Kadipaten Wirasaba untuk mencegat dan memerangi Raden Katuhu sebelum masuk wilayah Wirasaba. (Ilutrasi diambil dari internet)

Setelah mengisahkan tentang gelar Marga Utama pada Raden Katuhu, “Serat Babad Banyumas” kemudian menceritakan tentang halangan yang dihadapinya. Ternyata, jabatan menjadi Adipati Wirasaba membuat iri hati Ki Buwang, adik dari Adipati Paguwan, Adipati Wirasaba. Hingga dengan tipu muslihatnya, Ki Buwang berhasil mengelabuhi kakaknya. Prajurit Wirasaba diberangkatkan untuk menghadang Raden Katuhu agar tidak masuk Wirasaba. Bahkan, akibat ulah Ki Buwang itu, Adipati Wirasaba merasa menyesal telah mengangkat anak Raden Katuhu. Sampai-sampai memeberi pantangan pada keturunannya untuk tidak pernah mengangkat seorang anak.… Rampungna.

Pemburu Pertama Babad Banyumas

July 18, 2022 ·

NasSirun PurwOkartun bersama Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum., pengkaji sejarah Banyumas dan peneliti Babad Banyumas. Guru besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Wawancara Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum, 27 Tahun Berburu Babad Banyumas. Sepanjang berburu Babad Banyumas, saya tidak menemukan sosok lain yang menaruh perhatian penuh pada Babad Banyumas, selain Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M. Hum. Maka, sejak pertama mengenal namanya pada tahun 1999 lewat kolom sejarah Banyumas dalam halaman koran lokal Purwokerto, saya berusaha mengikuti hasil-hasil penelitiannya. Beberapa saya dapatkan dari buku-buku yang kemudian diterbitkan. Beberapa lagi saya baca dari artikel yang dimuat dalam berbagai jurnal sejarah. Namun, bisa sering bertemu… Rampungna.

Buku Serial Anak Babad Banyumas

July 16, 2022 ·

Untuk memasyarakatkan Babad Banyumas ke generasi muda, terutama anak-anak sekolah, NasSirun menulis 20 buku Serial Anak Babad Banyumas untuk semua tingkatan, dari TK, SD, SMP, sampai SMA.

Saya ingin Babad Banyumas menjadi bacaan masyarakat. Namun, yang lebih penting lagi, saya ingin Babad Banyumas menjadi bacaan generasi muda. Terutama anak-anak sekolah, usia SD sampai dengan SMP. Saya membayangkan, kisah dalam Babad Banyumas menjadi buku bacaan yang ada di seluruh perpustakaan sekolah. Hingga pewarisan cerita yang dulu dilakukan oleh orang tua dengan menjadikannya dongeng sebelum tidur, sekarang dilakukan lagi di sekolah. Bedanya, dulu didongengkan langsung oleh nenek atau ibu dan bapak, sekarang didongengkan dalam bentuk bacaan. Akan tetapi, dengan… Rampungna.

Menovelkan Kisah Babad Banyumas

July 11, 2022 ·

Buku “Terjemah Naskah Babad Banyumas” diterbitkan bagi pembaca yang tidak membutuhkan naskah aslinya yang dalam bahasa Jawa. Terbit hanya terjemah bahasa Indonesianya saja.

Buku Babad Banyumas terjemahan saya, baik Mertadiredjan maupun Wirjaatmadjan, diterbitkan lengkap dengan latin Jawanya. Naskah Babad Banyumas Mertadiredjan aslinya berupa tembang Macapat (puisi). Naskah Babad Banyumas Wirjaatmadjan aslinya berupa gancaran (prosa). Dalam tata letak bukunya, naskah asli di halaman kiri dengan huruf miring, naskah terjemahan di halaman kanan dengan huruf tegak. Dengan pembagian halaman demikian semoga memudahkan pembacaan. Bahkan untuk lebih memudahkan, yang tertulis dalam halaman sebelah kiri, begitulah yang tertulis dalam terjemahan di sebelah kanan. Jadi, pembaca akan tahu… Rampungna.

Jelajah Sejarah Babad Banyumas

July 9, 2022 ·

NasSirun PurwOkartun berziarah sejarah ke makam Syekh Baribin, tokoh yang dalam Babad Banyumas disebut Raden Putra atau Raden Baribin. Raden Baribin adalah kakek Raden Jaka Kaiman, sang pendiri Banyumas. Makamnya berada di bukit Sentana, Grenggeng, Karanganyar, Kebumen.

Pada waktu menulis pentalogi Serial Penangsang pijakan saya adalah naskah Babad Tanah Jawi. Maka, apa dan siapa yang dikisahkan dalam naskah Babad Tanah Jawi itu saya lacak jejaknya. Hingga datanglah saya ke Pajang, ke bekas kerajaan Joko Tingkir. Datang ke Demak, bekas Kesultanan Islam yang pertama didirikan para ulama. Datang ke Kalinyamat, Mantingan, dan Danaraja, bekas keraton, makam, dan pertapaan Ratu Kalinyamat. Lanjut ke bukit Prawoto, istana yang digunakan Sultan Demak kala musim hujan. Juga tempat Sunan Mukmi kemudian berdiam… Rampungna.

Siapa Yang Harus Menerbitkan Babad Banyumas?

July 4, 2022 ·

Cetakan pertama ‘Babad Banyumas Mertadiredjan” terjemahan NasSirun PurwOkatun. Diterbitkan oleh Penerbit Bale Pustaka Cahaya, penerbit yang didirikan NasSirun PurwOkartun untuk memasyarakatkan Serial Babad Banyumas.

“Kalau ada buku yang ingin kamu baca, tapi kamu tidak menemukannya, maka kamulah yang harus menuliskannya.” Begitulah ungkapan yang pernah saya dengar. Begitu pula yang kemudian saya lakukan dengan Babad Banyumas. Karena hampir 5 tahun tidak menemukan buku Babad Banyumas, maka begitu menemukan saya langsung menerjemahkannya. Sepanjang 5 tahun itu, saya hanya menemukan buku-buku saduran dari Babad Banyumas. Buku-buku cetakan lama, yang tentu saja sudah tidak bisa ditemukan di toko buku. Saya dapatkan dari toko buku loak di lapak online.… Rampungna.