Month: April 2022

Pendapa Duplikat dalam Plesiran Babad Banyumas

April 28, 2022 ·

Pendapa itu bernama Sipanji. Diambil dari nama anak bupati Banyumas Tumenggung Yudanegara II yang bernama Panji Gandakusuma. Kelak, sang anak menjadi bupati Banyumas dengan gelar Tumenggung Yudanegara III. Namun, belum lama menjabat kemudian diangkat oleh Sultan Hamengkubuwana I menjadi Patih Kesultanan Ngajogjakarta dengan gelar Danureja I.

Pendapa itu bukan bangunan aslinya. Hanya tiruannya saja. Maka orang pun menyebutnya pendapa duplikat. Bangunan aslinya sudah dipindah ke kota Purwokerto pada tahun 1937. Ketika Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purwokerto bergabung. Namun, warga Banyumas masih meyakini bangunan tiruan itu sebagai Pendapa Sipanji. Lengkap dengan kekeramatannya. Pendapa Sipanji dianggap keramat, salah satunya ketika terjadi Blabur Banyumas pada tahun 1861. Pada waktu itu, kota Banyumas tenggelam dalam banjir besar setinggi 4 meter. Sungai Serayu meluap selama tiga hari, sejak tanggal 21 sampai… Rampungna.

Pelarian Raden Baribin ke Pajajaran Dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

April 25, 2022 ·

Makam Raden Putra (Raden Baribin) di puncak Gunung Grenggeng, Karanganyar, Kebumen. Orang-orang di kemudian hari menyebut Raden Baribin dengan gelar Syekh Baribin.

Setelah mengisahkan tentang siapa sosok Raden Putra atau Raden Baribin, “Serat Babad Banyumas” kemudian menceritakan tentang pelariannya. Bahwa setelah diusir dari Majapahit oleh kakaknya, Raja Majapahit Prabu Ardiwijaya, Raden Baribin pun keluar dari kerajaan, meninggalkan keluarganya. Perjalanan itu melewati tempat-tempat yang kelak menjadi tempat bagi anak-anak Raden Putra bermukim. Tempat pertama yang disinggahi adalah desa Kaleng. Kemudian desa Ngayah. Lalu desa Kejawar. Selanjutnya Pasirluhur. Terakhir adalah Pajajaran. Dikisahkan, Raden Baribin akhirnya menetap di Pajajaran. Bahkan diangkat menjadi bangsawan, serta dinikahkan… Rampungna.

Pengusiran Raden Putra Dari Majapahit Dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

April 21, 2022 ·

Lukisan Raden Putra (Raden Baribin) yang berada pada makamnya, di puncak Gunung Grenggeng, Karanganyar, Kebumen. Pada makamnya tersebut orang-orang mengenalnya sebagai Syekh Baribin.

Setelah mengisahkan tentang Kerajaan Majapahit dan Kadipaten Wirasaba, “Serat Babad Banyumas” kemudian menceritakan tentang sosok Raden Putra. Raden Putra adalah adik Raja Majapahit, Prabu Ardiwijaya. Dalam naskah “Babad Banyumas Wirjaatmadjan” Raden Putra disebut dengan nama Raden Baribin. Pengisahan Raden Putra setelah menceritakan tentang Majapahit dan Wirasaba, tentu karena ada benang merahnya. Karena kemudian, keturunan Raden Putra lah yang menjadi Adipati Wirasaba. Bahwa Raden Putra sebagai keturunan Majapahit kemudian menurunkan para adipati Wirasaba. Bahwa anak Raden Putra, yaitu Raden Kaduhu, kemudian… Rampungna.

Mencari Ibu Kota Banyumas Lama dalam Plesiran Babad Banyumas

April 18, 2022 ·

Adipati Mrapat adalah tokoh yang membangun kota Banyumas lama (gambar kiri). Sedangkan Adipati Yudanegara II adalah yang membangun kota Banyumas baru (gambar kanan).

Jalan itu bernama Jalan Adipati Mrapat. Tentu saja diambil dari nama pendiri Banyumas. Karena ibu kota Banyumas lama berada pada lintasan jalan itu. Adipati Mrapat sangat dikenal oleh warga Banyumas, terutama generasi tuanya. Namun tidak tahu apakah generasi milenial dan zilenial tahu mengapa jalan itu bernama Adipati Mrapat. Selain karena makin hilangnya ingatan sejarah warganya, jalan itu pun hanya sebuah jalur kecil. Bukan jalan di tengah kota Banyumas yang ramai. Hanya jalan kampung di dusun Karangturi, desa Pakunden, kecamatan Banyumas.… Rampungna.

Pohon Tembaga dalam Plesiran Babad Banyumas

April 14, 2022 ·

Pohon Tembaga yang menjadi penunjuk letak Kota Banyumas pertama yang dibangun Raden Jaka Kaiman. Sekarang berada di Makam Tembagan, Desa Kalisube, Kecamatan Banyumas.

Petunjuk utama adalah pohon Tembaga. Petunjuk tentang tempat di mana Adipati Mrapat harus mendirikan ibu kota Kabupaten Banyumas. “Yen sirarsa widada, ing kawibawanireku, amengkoni Wirasaba, sira ngaliha nagari, saking bumi Wirasaba, sira manggona ing kulon, ing tanah bumi Kejawar, prenah lor kulonira, sira tetruka neng ngriku, unggyaning wreksa Tembaga.” “Kalau kamu ingin sejahtera dan lestari berwibawa memimpin Kadipaten Wirasaba, kamu pindahkan pusat pemerintahan dari Wirasaba ke tempat sebelah barat di wilayah desa Kejawar, tepatnya pada arah barat laut. Bukalah tempat… Rampungna.

Urutan Adipati Wirasaba Menurut Babad Banyumas Mertadiredjan

April 11, 2022 ·

Makam para Adipati Wirasaba yang berada di desa Wirasaba. Dalam makam tersebut terdapat 5 nisan adipati Wirasaba ke 1 sampai ke 5, yaitu Raden Paguwan, Raden Katuhu, Raden Kaurang, Raden Surawin, dan Raden Tambangan.

“Serat Babad Banyumas” menceritakan tentang keberadaan sebuah kadipaten bernama Wirasaba. Dengan pendirinya bernama Raden Paguwan yang kemudian bergelar Adipati Wira Hudaya. Karena usia tua, Adipati pertama Wirasaba itu kemudian mengundurkan diri. Kedudukannya digantikan oleh anaknya, Raden Urang. Raja Majapahit memberinya gelar Adipati Kaurang, sebagai Adipati Wirasaba kedua. Selanjutkan, kepemimpinan Wirasaba dilanjutkan oleh anak Adipati Kaurang yang bernama Raden Bagus Rawin. Bergelar Adipati Paguwan III menjadi Adipati Wirasaba ketiga. Namun, urutan adipati Wirasaba tersebut berbeda dengan yang selama ini diketahui masyarakat.… Rampungna.

Adipati Pertama Wirasaba dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

April 7, 2022 ·

Makam para adipati Wirasaba. Berada di dusun Kecepit, desa Wirasaba, kecamatan Bukateja, kabupaten Purbalingga. Babad Banyumas menyebut tempat ini dengan nama Pakembangan dan Kecepit. Sekarang, Pakembangan menjadi nama desa di sebelah Wirasaba. Sementara Kecepit menjadi nama dusun di desa Wirasaba. Ini adalah kondisi nisan sebelum makam adipati Wirasaba dipugar.

Awal mula Kabupaten Banyumas berasal dari kadipaten bernama Wirasaba. Karena dari Wirasaba lah kemudian beralih menjadi kadipaten baru bernama Banyumas. Setelah mengisahkan tentang Prabu Brawijaya sebagai raja Majapahit, Serat Babad Banyumas melanjutkan penuturannya dengan keberadaan Kadipaten Wirasaba. Dicatat dalam babad, Wirasaba adalah sebuah kadipaten bawahan kerajaan Majapahit. Dan, sebagai tanda ketundukan serta ketaatan, setiap tahun Wirasaba harus mengirimkan upetinya ke Majapahit. Bulan untuk mengirimkan upeti adalah bulan Sapar. Maka, pada suatu ketika ketika bulan Sapar tiba, Adipati Wirasaba pertama, yaitu… Rampungna.

Panggung Ketoprak Babad Banyumas

April 4, 2022 ·

Pentalogi novel “Penangsang”karya NasSirun PurwOkartun yang ditulis seperti membalik kisah “Babad Tanah Jawi”. Karena dalam karyanya, Jaka Tingkir yang selama ini menjadi tokoh protagonis justru menjadi tokoh antagonis. Sementara sosok Haryo Penangsang yang sekian lama digambarkan ‘brangasan; justru menjadi tokoh santri yang santun.

Saya menulis novel panjang Penangsang bermula dari kenangan masa kecil. Ketika kelas 4 SD setiap malam melihat pentas ketoprak tobong di desa saya. Dari panggung ketoprak itulah saya mengenal sosok Penangsang, berikut kisah yang membelitnya, terutama perseteruannya dengan Joko Tingkir. Tidak disangka, penasaran yang dibawa dari masa kecil itu kemudian melahirkan novel sepanjang lima jilid. Lima novel setebal bantal, karena setiap jilidnya 600-800 halaman. Bahkan tidak terasa juga, ternyata proses mencari jawaban atas penasaran masa kecil itu juga memakan waktu… Rampungna.