Month: February 2022

Mengenang Rawa Tembelang dalam Plesiran Babad Banyumas

February 28, 2022 ·

Peta kota Banyumas yang dibuat pada jaman Belanda. Dalam peta tersebut, tergambar bekas rawa Tembelang sudah menjadi pemukiman bernama Dusun Tembelang yang berada di sebelah selatan alun-alun.

Ibu kota Banyumas baru yang dibangun Tumenggung Yudanegara II berada pada sebuah situs lama peninggalan Kabupaten Selarong. Konon tempat itu pada jaman dulunya adalah sebuah puncak dari gunung purba di bawah laut. Setelah tidak aktif lagi kemudian mengeluarkan mata air legendaris yang menjadi awal mula munculnya nama Banyumas. Peninggalan bersejarah tersebut sampai sekarang disebut sebagai Sumur Mas. Babad Banyumas Wirjaatmadjan menyebut tempat tersebut dengan nama Geger Duren, sebuah ladang padi gunung. Wilayah perbukitan yang dilingkari oleh Sungai Serayu di sebelah… Rampungna.

Bale Pustaka, Tempat Tepat Bahas Babad Banyumas

February 24, 2022 ·

“Dopokan Babad Banyumas” digelar setiap hari Sabtu oleh Bale Pustaka sebagai cara mengenalkan Babad Banyumas ke masyarakat luas.

Setelah mendapatkan buku Babad Banyumas, baik yang versi tembang (puisi) maupun versi gancaran (prosa), saya kemudian terpikir menerjemahkannya. Babad Banyumas ditulis dalam huruf Jawa, sementara generasi muda sekarang sudah tidak bisa baca aksara Jawa. Bahkan mereka pun sudah kurang akrab dengan kosa kata bahasa Jawa. Maka kalaupun mereka mendapatkan buku Babad Banyumas, bisa dipastikan akan kesulitan membacanya. Mereka tak akan mampu menangkap maksudnya. Apalagi babad yang dalam bentuk tembang macapat. Lebih sulit lagi memahami isinya. Dengan pertimbangan itulah, saya kemudian… Rampungna.

Mengajak Menjadi Pribadi Manusia Banyumas, NasSirun PurwOkartun Luncurkan 22 Buku “Serial Babad Banyumas”

February 21, 2022 ·

Babad Banyumas bukan hanya kumpulan kisah. Bagi NasSirun PurwOkartun, budayawan Banyumas, Babad Banyumas juga sehimpun hikmah. Bila naskah Babad Banyumas dipahami sebagai kumpulan kisah, maka yang didapat pembaca hanya cerita-cerita saja. Namun apabila dimaknai sebagai himpunan hikmah, maka pembaca mendapatkan banyak pencerahan setelah membaca kisahnya. Dengan pandangan itulah, NasSirun PurwOkartun kemudian menyusun “Serial Babad Banyumas”. Sebuah karya berupa 50 judul buku bacaan untuk seluruh lapisan usia, dari belia sampai manula. Pemimpin Rumah Budaya “Bale Pustaka” itu ingin menjadikan Babad Banyumas… Rampungna.

22 Buku Untuk 22-2-22

February 19, 2022 ·

Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Banyumas yang ke 451, pada bulan Februari 2022 ini, budayawan Banyumas, NasSirun PurwOkartun, akan meluncurkan 22 buku Serial Bacaan Babad Banyumas. Sebelumnya, pada tahun 2021, NasSirun juga sudah meluncurkan 9 buku Serial Rujukan Babad Banyumas, yang bersumber pada naskah Babad Banyumas Mertadiredjan dan Babad Banyumas Wirjaatmadjan. Hari jadi Banyumas taun ini yang bertepatan dengan angka cantik 22-2-22 akan dirayakan dengan mengundang 22 generasi muda untuk membahasnya. Mereka akan diajak mengenali dan membahas Babad Banyumas,… Rampungna.

Nabi Adam dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

February 11, 2022 ·

Kopian naskah asli “Serat Babad Banyumas” milik keluarga Mertadiredjan. Sebelumnya disimpan di rumah keluarga Mertadiredjan, yakni Dalem Kepangeranan Banyumas yang dibangun oleh Adipati Mertadiredja III. Namun sekarang, naskah asli tersebut entah di mana, konon disimpan oleh salah satu keturunan Mertadiredjan.

“Babad Banyumas Mertadiredjan” mengawali penuturannya dengan mencatat silsilah dinasti Banyumas yang berujung pada Nabi Adam. Bahwa dari Nabi Adam menurunkan banyak nabi dan dewa, salah satunya adalah Nabi Sis dan Sang Hyang Sis. Keturunan Sang Hyang Sis lah yang kemudian menjadi penguasa Tanah Jawa. Turun temurun, berlanjut terus hingga akhirnya ke dinasti Banyumas. Kisah dalam “Babad Banyumas Mertadiredjan” ditulis dalam bentuk tembang Macapat. Dan tembang pembukanya adalah Dhandhanggula. “Ing sarkara kang sinawung gendhing, sujarahe kang para narendra, Nusa Jawa sadayane,… Rampungna.

Sungai Yang Hilang dalam Plesiran Babad Banyumas

February 10, 2022 ·

Penanda pada jembatan Sungai Banyumas yang melintasi di desa Kalisube. Tertulis dalam prasasti jembatan tersebut dibangun pada tahun 1973 dan masih kokoh sampai sekarang.

Sudah lama Sungai Banyumas hilang. Hilang secara fisik, tidak ada lagi bekasnya. Hilang secara ingatan, sudah banyak yang melupakan. Padahal, keistimewaan kota Banyumas karena keberadaan sungai itu. Sejarah kota Banyumas berbeda dengan kota yang lain. Biasanya nama kota berasal dari sebuah desa yang kemudian berkembang menjadi kota. Sementara di kota Banyumas justru tidak ditemukan desa Banyumas yang menjadi asal muasalnya. Di kota tua tersebut kita hanya menemukan 4 desa yang sering dianggap orang sebagai Banyumas. Yaitu desa Kedunguter, Sudagaran, Kejawar,… Rampungna.

Ada Apa Dengan Babad Banyumas?

February 9, 2022 ·

Buku “Babad Banyumas Wirjaatmadjan” koleksi keturunan Raden Arya Wirjaatmadjan dengan latar belakang silsilah keturuannya.

Babad Banyumas adalah babad yang kaya naskahnya. Konon, sampai tahun 2010, sudah ditemukan 101 naskah dengan 65 versi. Jumlah 101 teks naskah itu meliputi 43 teks naskah, 38 teks ketikan, dan 20 teks cetakan. Sementara 65 versinya terdiri dari 56 versi gancaran (prosa) dan 9 versi tembang (puisi). Begitu hasil penelitian pengkaji Babad Banyumas, Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M. Hum., ketika terakhir saya diskusi dengannya setahun silam, 2021. Namun saat itu saya belum sempat menanyakan dan mencatat detil dari 65… Rampungna.

Yang Menarik dari Babad Banyumas Mertadiredjan

February 7, 2022 ·

“Babad Banyumas Mertadiredjan” adalah satu-satunya naskah Babad Banyumas yang memuat sejarah kiri. Yakni silsilah sejak Nabi Adam sampai leluhur dinasti Wirasaba dan Banyumas. Menceritakan secara lebih utuh tentang leluhur Banyumas, sejak jaman Kerajaan Majapahit hingga Pajajaran, meliputi kisah Raden Baribin, Raden Katuhu, hingga Raden Jaka Kaiman. Menuturkan perjalanan sejarah Banyumas dari jaman Kerajaan Jenggala, Majapahit, Demak, Pajang, hingga Mataram. Juga kisah berdirinya Banyumas dan berkuasanya pemerintah Kolinial Belanda dan juga Inggris. Kisah tragis Adipati Warga Utama yang naas dikisahkan dengan… Rampungna.

Adipati Mertadiredja I Pemilik Naskah Babad Banyumas Mertadiredjan

February 7, 2022 ·

Gerbang “Pesarean Keluarga Mertadiredjan Kalibogor”. Makam keluarga Adipati Mertadiredja yang dibangun oleh Adipati Mertadiredja II, pendiri dan bupati pertama Kabupaten Purwokerto.

Ada banyak naskah Babad Banyumas, namun saya hanya menerjemahkan dua naskah saja. Babad Banyumas Mertadiredjan dan Babad Banyumas Wirjaatmadjan. Menurut saya, untuk masyarakat awam membaca dua babad itu sudah cukup mewakili. Kedua babad tersebut seolah saling melengkapi. Babad Banyumas Mertadiredjan berbentuk tembang atau puisi, sementara Babad Banyumas Wirjaatmadjan berbentuk gancaran atau prosa. Babad Banyumas Mertadiredjan mengisahkan leluhur Banyumas dari Nabi Adam sampai keturunan Bupati Banyumas. Babad Banyumas Wirjaatmadjan mengisahkan keadaan Banyumas sejak masa penjajahan Belanda hingga menjelang Indonesia merdeka. Setelah… Rampungna.

Babad Banyumas Mertadiredjan

February 6, 2022 ·

Buku “Babad Banyumas Mertadiredjan” terjemahan NasSirun PurwOkartun terbitan Bale Pustaka, dengan latar belakang kopian dua naskah aslinya. Sebelah kiri adalah naskah tulisan tangan “Serat Babad Banyumas” koleksi keluarga Mertadiredjan, dan sebelah kanan adalah naskah tulisan tangan Raden Natahamijaya, “Tedhakan Serat Babad Banyumas”.

“Serat Babad Banyumas Mertadiredjan” adalah salah satu versi naskah Babad Banyumas. Disebut “Babad Banyumas Mertadiredjan” karena naskah aslinya milik Adipati Mertadiredja I, Wedana Bupati Kanoman Banyumas, yang kemungkinan ditulis pada masa pemerintahannya, kisaran tahun 1816 sampai 1824. Naskah itu kemudian diwariskan pada cucunya, Adipati Mertadiredja III, yang menjadi Bupati Banyumas, memerintah pada tahun 1879 sampai 1913. Pada masa akhir pemerintahannya, kisaran tahun 1904, naskah tersebut disalin oleh Carik Jaksa Mageran, Raden Natahamijaya, atas perintah Asisten Residen Magetan, J. Knebel. Karya… Rampungna.

Yang Menarik dari Babad Banyumas Wirjaatmadjan

February 5, 2022 ·

Seperti melanjutkan “Babad Banyumas Mertadiredjan”, buku “Babad Banyumas Wirjaatmadjan” lebih banyak mengisahkan sejarah Banyumas pada jaman penjajahan Kolonial Belanda dan Inggris. Selain menceritakan Kabupaten Banyumas juga menuturkan peristiwa yang terjadi di seluruh Karesidenan Banyumas, yakni Kabupaten Purwokerto, Sokaraja, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, dan Karanganyar. Sebagai buku sejarah, “Babad Banyumas Wirjaatmadjan” mencatat seluruh kemajuan yang terjadi secara detail. Mulai dari awal mula adanya kendaraan bermotor, mobil, jalan raya, rumah sakit, irigasi, jalur kereta api, lumbung desa, bank, pegadaian, sekolahan, pasar, dan… Rampungna.

Raden Wirjaatmadja Penulis Babad Banyumas Wirjaatmadjan

February 5, 2022 ·

Foto asli Raden Arya Wirjaatmadja ketika menjabat Patih Kabupaten Purwokerto, saat menerima perintah dari Asisten Residen Purwokerto, Wolff van Westerode. Foto yang selama ini beredar dan dikenal sebagai pendiri Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah foto yang dimudakan, sebelum menjabat patih.

Setelah menerjemahkan “Babad Banyumas Mertadiredjan”, saya berziarah ke makam Kebutuh di Sokaraja dan makam Kalibogor di Purwokerto. Di makam Kebutuh, selain mendapati makam Adipati Mertadiredja I, saya juga mendapati makam Dokter Angka. Tokoh pendiri Boedi Oetomo, trah bangsawan Banyumas, cucu Patih Banyumas. Patih Banyumas yang bernama Raden Santadiredja adalah ipar Adipati Mertadiredja I. Istri Adipati Mertadiredja I adalah adik perempuan Raden Santadiredja. Sesama putra bupati Banjarnegara, Dipadiningrat. Ibu Dokter Angka adalah anak perempuan Patih Santadiredja. Bahkan sejak kecil Dokter Angka… Rampungna.

Babad Banyumas Wirjaatmadjan

February 4, 2022 ·

Buku “Babad Banyumas Wirjaatmadjan” terjemahan NasSirun PurwOkartun terbitan Bale Pustaka, dengan latar belakang kopian dua naskah aslinya. Sebelah kiri buku “Babad Banyumas” terbitan Electrische Durkkerij TAN Probolinggo tahun 1932, dan sebelah kanan naskah tulisan tangan keturunan Raden Arya Wirjaatmadjan yang melatinkan dari naskah asli huruf Jawa.

“Serat Babad Banyumas Wirjaatmadjan” adalah salah satu naskah Babad Banyumas. Disebut “Babad Banyumas Wirjaatmadjan” karena ditulis oleh Raden Wirjaatmadja, Patih Purwokerto. Penulisannya berdasar perintah Asisten Residen Purwokerto, Wolff van Westerode, pada tanggal 25 Oktober 1898. Namun, dalam perkembangannya, pada bulan Pebruari 1921, naskah tersebut kemudian dilanjutkan oleh pensiunan Patih Banyumas, Raden Poerwasoepradja. Dalam catatannya, Patih Poerwasoepradja memberi nama “Babad Banyumas Wirjaatmadjan” sebagai babad baku. Sebuah babad yang kemudian menjadi rujukan bagi siapa saja yang ingin mengetahui sejarah Banyumas. Bahkan menjadi… Rampungna.

Mencari Kitab Babad Banyumas

February 3, 2022 ·

Buku “Babad Banyumas Mertadiredjan” dan “Babad Banyumas Wirjaatmadjan” terjemahan NasSirun Purwokartun dengan cover terbaru, setelah 3 kali revisi cover, setelah diterbitkan resmi oleh Penerbit Bale Pustaka.

Konon, Babad Banyumas banyak sekali naskahnya. Namun anehnya, tak satupun buku Babad Banyumas yang bisa didapatkan masyarakat sebagai bacaan. Baik di sekolah, di kampus, ataupun di perpustakaan-perpustakaan. Padahal, Babad Banyumas adalah sumber rujukan utama bagi siapa saja yang ingin mengetahui sejarah yang terjadi di Banyumas. Dengan membaca Babad Banyumas masyarakat menjadi tahu sejarah tanah kelahirannya yang ternyata banyak menyimpan jejak hikmah. Kisah yang membentang sejak jaman Kerajaan Panjalu, Jenggala, Kediri, Pajajaran, Majapahit, Demak, Pajang, hingga Mataram. Berlanjut hingga jaman penjajahan… Rampungna.

Plesiran Babad Banyumas Ke Masjid Agung Nur Sulaiman

February 2, 2022 ·

Plesiran Babad Banyumas adalah jalan-jalan sejarah untuk melacak jejak sejarah Banyumas. Masjid Agung Kabupaten Banyumas didirikan tahun 1727 dan tidak punya nama. Baru pada tahun 1992, setelah 250 tahun lebih, baru diberi nama “Nur Sulaiman”.

Masjid Agung Nur Sulaiman adalah masjid kebanggaan Kabupaten Banyumas. Dibangun pada masa pemerintahan Bupati Banyumas ke-7, Tumenggung Yudanegara II (1727-1743). Setelah memindah ibu kota dari Banyumas lama, sang bupati membangun ibu kota yang baru dengan mendirikan dua bangunan utama, yaitu pendapa dan masjid. Pendapa kabupatennya diberi nama Sipanji. Diambil dari nama anaknya, Raden Panji Gandakusuma. Sedangkan masjid kabupatennya tidak diberi nama. Dalam Babad Banyumas tidak disebutkan kapan pastinya Masjid Kabupaten Banyumas dibangun. Namun, dalam tradisi keraton Jawa, setelah raja membangun… Rampungna.