Wilayah Banyumas memiliki banyak naskah babad. Nassirun Purwokartun, budayawan Banyumas, sejak tahun 2014 telah mengumpulkan sebanyak 100-an naskah. Naskah-naskah yang ditulis tangan dalam huruf Jawa hingga huruf Latin. Dari yang masih berbentuk tembang Jawa sampai yang sudah berbentuk prosa. Sayangnya, naskah-naskah kuno tersebut seolah sudah terasing dari masyarakatnya sendiri. Orang-orang anyumas seakan tidak mengenali lagi. Tidak pernah ada yang membacanya. Karena tergerak ingin mengenalkan kembali kisah-kisah lama Banyumas itu, sejak 2018 Nassirun Purwokartun menerjemahkan 25 naskah. Dari Babad Banyumas Mertadirejan,… Rampungna.
Penulise: NasSirun PurwOkartun
Dopokan
Awalnya saya sudah menjaga diri untuk tidak tertarik membaca Babad Pasir. Karena saya orangnya gampang penasaran. Repotnya, kalau sudah penasaran maka sulit untuk tidak menelisik lebih jauh demi mencari jawaban. Dulu, tahun 2000, ketika saya masih di Solo, saya tertarik membaca Babad Tanah Jawi, Babad Demak, dan Babad Pajang, saya penasaran dengan sosok Haryo Penangsang. Akhirnya saya menelisik lebih jauh, ingin tahu lebih dalam, sampai 18 tahun lamanya, hingga terbitlah 15 judul Serial Penangsang. Kemarin, tahun 2014, ketika saya pulang… Rampungna.
Banyak orang yang bertanya, “Namanya Kabupaten Banyumas tetapi mengapa pusat pemerintahannya di Purwokerto?” Sepertinya masih banyak orang Banyumas yang belum tahu bahwa dulu ada dua kabupaten, Banyumas dan Purwokerto, yang kemudian bergabung menjadi satu. Babad Banyumas Wirjaatmadjan sudah memberitahu tentang hal itu. Bahwa sejak Belanda menjajah Banyumas pada tahun 1831, wilayah Banyumas dipecah menjadi 4 kabupaten. Terbentuklah Kabupaten Banyumas, Ajibarang, Purbalingga, Banjarnegara, dan Majenang. Namun, Kabupaten Ajibarang hanya berumur 1,5 tahun saja. Karena bencana angin ribut melanda selama 40 hari… Rampungna.
Babad Banyumas bukan hanya kumpulan kisah. Bagi NasSirun PurwOkartun, budayawan Banyumas, Babad Banyumas juga sehimpun hikmah. Bila naskah Babad Banyumas dipahami sebagai kumpulan kisah, maka yang didapat pembaca hanya cerita-cerita saja. Namun apabila dimaknai sebagai himpunan hikmah, maka pembaca mendapatkan banyak pencerahan setelah membaca kisahnya. Dengan pandangan itulah, NasSirun PurwOkartun kemudian menyusun “Serial Babad Banyumas”. Sebuah karya berupa 50 judul buku bacaan untuk seluruh lapisan usia, dari belia sampai manula. Pemimpin Rumah Budaya “Bale Pustaka” itu ingin menjadikan Babad Banyumas… Rampungna.
Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Banyumas yang ke 451, pada bulan Februari 2022 ini, budayawan Banyumas, NasSirun PurwOkartun, akan meluncurkan 22 buku Serial Bacaan Babad Banyumas. Sebelumnya, pada tahun 2021, NasSirun juga sudah meluncurkan 9 buku Serial Rujukan Babad Banyumas, yang bersumber pada naskah Babad Banyumas Mertadiredjan dan Babad Banyumas Wirjaatmadjan. Hari jadi Banyumas taun ini yang bertepatan dengan angka cantik 22-2-22 akan dirayakan dengan mengundang 22 generasi muda untuk membahasnya. Mereka akan diajak mengenali dan membahas Babad Banyumas,… Rampungna.
Untuk memperingati hari jadi KABUPATEN BANYUMAS yang ke-450 tahun pada 22 Pebruari 2021, sebagai putra Banyumas saya ingin turut serta merayakannya. Karena saya penulis, saya merayakannya dengan menulis buku-buku tentang sejarah Banyumas. Saya menerbitkan buku sejumlah 4 + 5 + 0 judul. Empat (4) buku pertama adalah seri Babad Banyumas yang terdiri dari Babad Banyumas Mertadiredjan, Babad Banyumas Wirjaatmadjan, Terjemah Babad Banyumas Mertadiredjan, dan Terjemah Babad Banyumas Wirjaatmadjan. Lima (5) buku kedua adalah serial 'Berburu Babad Banyumas', terdiri dari 5… Rampungna.