Setelah mengisahkan tentang Rade Katuhu yang kemudian menjadi Adipati Wirasaba dengn gelar Marga Utama. Cerita berlanjut dengan meninggalnya Adipati Marga Utama, dan yang menjadi pemimpin Wirasaba adalah anaknya yang bernama Raden Suwarga. Gelarnya adalah Warga Utama.
Dikisahkan Adipati Warga Utama mempunyai empat orang anak. Anak pertama dan terakhir perempuan. Sementara anak kedu dan ketiga adalah laki-laki.
Inilah bedanya “Serat Babad Banyumas” dengan babad-babad banyumas yang lain. Bila yang lain menyebut ada 5 anak, sementara “Serat Babad Banyumas” hanya mencatat 4 anak.
Empat anak itu adalah yang sulung perempuan, yang bungsu perempuan. Sama-sama sangat cantik jelita. Kemudian anak kedua bernama Wira Kusuma, dan anak ketiga bernama Wira Negara.
Perbedaan inilah yang sering membuat orang bingung terkait pembagian wilayah Wirasaba nantinya. Babad Banyumas yang lain menyebut anak-anak Adipati Warga Utama ada 5 orang.
Anak yang pertama perempuan, bernama Rara Sukartimah. Anak kedua, laki-laki bernama Warga Wijaya. Anak ketiga, laki-laki, bernama Wira Kusuma. Anak keempat, laki-laki bernama Wira Yuda. Dan anak terakhir adalah perempuan bernama Rara Sukartiyah.
Terkait anak-anak adipati Warga Utama saya lebih meyakini sumber Babad Banyuma yang berjumah 5 anak, daripada “Serat Babad Banyumas” yang hanya menyebut 4 anak.
Mengapa?
Sekali lagi, terkait pembagian wilayah Wirasaba nantinya yang akan menjadi empat.
Selengkapnya, silahkan baca tulis terjemahan saya atas naskah “Serat Babad Banyumas Mertadiredjan” di bawah ini.
Sengaja tidak saya sertakan naskah asli dalam bahasa Jawanya. Agar pembaca lebih bisa menikmati Babad Banyumas sebagai buku bacaan.
Selamat membaca.
Anak-anak Adipati Warga Utama
Setelah Adipati Marga Utama meninggal, sang anak, Raden Warga menghadap ke Majapahit menemui sang patih.
Esoknya menghadap sang prabu Raja Majapahit bersama Patih Gajah Mada. Upeti persembahan sudah ditata, sang raja kagum melihatnya.
Gajah Mada menyembah, “Paduka, hamba melaporkan bahwa Adipati Marga Utama sekarang sudah meninggal. Ini anaknya yang menghadap mengirimkan persembahan. Brnama Raden Warga. Memohon keputusan Paduka.”
Sang raja berkata wibawa, “Wahai, Patih Gajah Mada, Raden Warga saya angkat kedudukannya menjadi adipati di Wirasaba. Warga Utama gelarnya.”
Kyai Patih kemudian memegang tangan Raden Warga. Kemudian bersujudlah ia kepada sang raja.
Sang raja berkata pelan, “Sudah, Warga silahkan pulang. Kembali ke Kadipaten Wirasaba.”
Sang Patih turut berpamitan bersama Adipati Warga Utama.
Dan tidak dikisahkan perjalannya, Warga Utama sudah berangkat pulang.
Sampailah mereka di Wirasaba. Disambut keluarga besarnya. Semua duduk menghadap padanya.
Warga Utama kemudian berkata, “Seluruh kerabat keluarga saya. Kalian semua saksikanlah, bahwa saya telah diwisuda dengan gelar Warga Utama. Menjadi adipati Wirasaba.”
Seluruh sesepuh menyetujui. Semua memberikan hormat. Seluruh keluarga bergembira. Kemudian digelarlah perayaan.
Dikisahkan Adipati Warga Utama sudah punya anak. Yang sulung perempuan, cantik rupawan tiada yang menandinginya. Anak yang kedua laki-laki bernama Wirakusuma. Anak ketiga laki-laki namanya Wiranegara. Sedangkan yang bungsu, gadis cantik bukan main, terkenal hingga ke luar kadipaten. Banyak para bangsawan terpesona, semua terpikat oleh asmara.
Baca sebelumnya: Iri Dengki Ki Buwang Dalam Babad Banyumas Mertadiredjan
[…] Baca sebelumnya: Adipati Warga Utama Dalam Babad Banyumas Mertadiredjan […]