Merayakan 450 Tahun Banyumas

February 22, 2021 ·

Untuk memperingati hari jadi KABUPATEN BANYUMAS yang ke-450 tahun pada 22 Pebruari 2021, sebagai putra Banyumas saya ingin turut serta merayakannya.

Karena saya penulis, saya merayakannya dengan menulis buku-buku tentang sejarah Banyumas. Saya menerbitkan buku sejumlah 4 + 5 + 0 judul.

Empat (4) buku pertama adalah seri Babad Banyumas yang terdiri dari Babad Banyumas Mertadiredjan, Babad Banyumas Wirjaatmadjan, Terjemah Babad Banyumas Mertadiredjan, dan Terjemah Babad Banyumas Wirjaatmadjan.

Lima (5) buku kedua adalah serial ‘Berburu Babad Banyumas’, terdiri dari 5 buku yang mengupas kisah sejarah Banyumas. Buku pertama berjudul ‘Ada Apa Dengan Babad Banyumas’, buku kedua ‘Membidik Baribin Membedah Wirasaba’, buku ketiga ‘Dari Wirasaba Ke Banyumas’, buku keempat ‘Jejak Sejarah Trah Banyumas’, dan buku kelima ‘Kasepuhan Kanoman’.

Nol (0) buku ketiga adalah 15 buku yang sudah saya tulis namun belum bisa saya terbitkan tahun ini. Yaitu buku-buku bacaan anak sekolah, dari TK sampai dengan SMA, yang kisahnya diambil dari cerita Babad Banyumas.

Mohon doa, semoga buku tentang sejarah Banyumas bisa dibaca warga Banyumas, agar semakin bangga dengan tanah kelahiran.

Launching Serial Babad Banyumas akan digelar di Pendapa Duplikat Sipanji, Banyumas, pada tanggal 7 Maret 2021, dengan membagikan 50 buku Babad Banyumas untuk perpustakaan sekolah di Banyumas.

Dirgahayu Banyumas!

Kategori:Dopokan
SEUWISE

22 Buku Untuk 22-2-22

Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Banyumas yang ke 451, pada bulan Februari 2022 ini, budayawan Banyumas, NasSirun PurwOkartun, akan meluncurkan 22 buku Serial Bacaan Babad Banyumas. Sebelumnya, pada tahun 2021, NasSirun juga sudah meluncurkan 9 buku Serial Rujukan Babad…
WACA
LIYANE

Kisah Raden Bagus Mangun dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

Setelah mengisahkan tentang ketiga anak Raden Baribin, kisah Babad Banyumas berlanjut dengan cucunya. Yaitu Raden Jaka Kaiman, putra Raden Banyak Sasra. Dikisahkan setelah menetap di Pasir Luhur, Raden Banyak Sasra menikah dengan putri Adipati Pasir Luhur yang bernama Dewi Sriyati.…
WACA
LIYANE

Bale Pustaka, Tempat Tepat Bahas Babad Banyumas

Setelah mendapatkan buku Babad Banyumas, baik yang versi tembang (puisi) maupun versi gancaran (prosa), saya kemudian terpikir menerjemahkannya. Babad Banyumas ditulis dalam huruf Jawa, sementara generasi muda sekarang sudah tidak bisa baca aksara Jawa. Bahkan mereka pun sudah kurang akrab…
WACA
LIYANE

Pesan Raden Baribin dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

Setelah mengisahkan tentang Rade Katuhu yang kemudian menjadi Adipati Wirasaba dengn gelar Marga Utama. Cerita berlanjut dengan ketiga adiknya, Banyak Sasra, Banyak Kumara, dan Rara Ngaisah. Ketiga adiknya tersebut ternyata juga ingin mengembara, mengikuti langkah yang sudah ditempuh kakak mereka,…
WACA
LIYANE

Lambaian Tangan Yang Menyebabkan Kematian

Kisah tragis Sabtu Pahing di Bale Malang menjadi cerita awal mula ketertarikan saya pada Babad Banyumas. Cerita berdarah itulah yang menjadi sebab berdirinya Banyumas. Dari panggung ketoprak saya pertama mengetahuinya. Dikisahkan Sultan Pajang, Joko Tingkir, meminta pada adipati bawahannya mengirimkan…
WACA
LIYANE

Wirasaba, Awal Mula Banyumas

Serial Bacaan Babad Banyumas untuk anak. Awal mula Kabupaten Banyumas berasal dari sebuah kadipaten bernama Wirasaba. Pendiri Wirasaba adalah Raden Paguwan yang kemudian bergelar Adipati Wira Hudaya. Anak cucunya bergantian menjadi Adipati Wirasaba. Buku cerita ini mengisahkan semua hal itu.…
WACA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Babad Banyumas - Rujukan Utama Sejarah Banyumas.