Yang Menarik dari Babad Banyumas Mertadiredjan

February 7, 2022 ·

“Babad Banyumas Mertadiredjan” adalah satu-satunya naskah Babad Banyumas yang memuat sejarah kiri. Yakni silsilah sejak Nabi Adam sampai leluhur dinasti Wirasaba dan Banyumas.

Menceritakan secara lebih utuh tentang leluhur Banyumas, sejak jaman Kerajaan Majapahit hingga Pajajaran, meliputi kisah Raden Baribin, Raden Katuhu, hingga Raden Jaka Kaiman.

Menuturkan perjalanan sejarah Banyumas dari jaman Kerajaan Jenggala, Majapahit, Demak, Pajang, hingga Mataram. Juga kisah berdirinya Banyumas dan berkuasanya pemerintah Kolinial Belanda dan juga Inggris.

Kisah tragis Adipati Warga Utama yang naas dikisahkan dengan detail. Sebuah kisah yang menjadi awal mula lima pantangan keturunan Banyumas.

Cerita tentang perpindahan pemerintahan dari Wirasaba ke Banyumas oleh Raden Jaka Kaiman pun diulas mendalam. Sejak kepindahan hingga pembangunan, dilanjut dengan masa pemerintahan sang Adipati Mrapat.

Silsilah keturunan Adipati Mrapat yang secara turun temurun menjadi Adipati Banyumas dicatat sangat detail.

Kisah diakhiri dengan dipecatnya Tumenggung Yudanegara V sebagai Adipati Banyumas.

Judul Buku: Babad Banyumas Mertadiredjan
Ukuran Buku: 18 X 25 cm (B5)
Tebal : 350 Halaman
Kertas : HVS 70 Gram
Jilid : Hard Cover Ekslusif
Harga : Rp. 285.000

SEUWISE

Yang Menarik dari Babad Banyumas Wirjaatmadjan

Seperti melanjutkan “Babad Banyumas Mertadiredjan”, buku “Babad Banyumas Wirjaatmadjan” lebih banyak mengisahkan sejarah Banyumas pada jaman penjajahan Kolonial Belanda dan Inggris. Selain menceritakan Kabupaten Banyumas juga menuturkan peristiwa yang terjadi di seluruh Karesidenan Banyumas, yakni Kabupaten Purwokerto, Sokaraja, Purbalingga, Banjarnegara,…
WACA
LIYANE

Dimana Wirasaba?

Nama Wirasaba sudah saya dengar sejak belia. Sejak pertama menyaksikan ketoprak tobong dengan lakon “Geger Wirasaba” yang dilanjut “Jaka Kaiman Winisuda”. Dulu, dua lakon itu digelar bergantian di balai desa kampungku. Hari pertama “Geger Wirasaba” yang mengisahkan kematian Adipati Wirasaba,…
WACA
LIYANE

Dari Penangsang Ke Babad Banyumas

Kok bisa habis nulis novel Penangsang kemudian belok ke Babad Banyumas? Padahal novel Penangsang setting-nya pusat kekuasan Jawa, dari Demak sampai Pajang, sesuatu yang saya suka pelajari konfliknya. Sementara Babad Banyumas hanyalah kisah dari pinggiran, yang konfliknya tidak akan mempengaruhi…
WACA
LIYANE

Lambaian Tangan Yang Menyebabkan Kematian

Kisah tragis Sabtu Pahing di Bale Malang menjadi cerita awal mula ketertarikan saya pada Babad Banyumas. Cerita berdarah itulah yang menjadi sebab berdirinya Banyumas. Dari panggung ketoprak saya pertama mengetahuinya. Dikisahkan Sultan Pajang, Joko Tingkir, meminta pada adipati bawahannya mengirimkan…
WACA
LIYANE

Siapa Yang Harus Menerbitkan Babad Banyumas?

“Kalau ada buku yang ingin kamu baca, tapi kamu tidak menemukannya, maka kamulah yang harus menuliskannya.” Begitulah ungkapan yang pernah saya dengar. Begitu pula yang kemudian saya lakukan dengan Babad Banyumas. Karena hampir 5 tahun tidak menemukan buku Babad Banyumas,…
WACA
LIYANE

Iri Dengki Ki Buwang Dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

Setelah mengisahkan tentang gelar Marga Utama pada Raden Katuhu, “Serat Babad Banyumas” kemudian menceritakan tentang halangan yang dihadapinya. Ternyata, jabatan menjadi Adipati Wirasaba membuat iri hati Ki Buwang, adik dari Adipati Paguwan, Adipati Wirasaba. Hingga dengan tipu muslihatnya, Ki Buwang…
WACA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Babad Banyumas - Rujukan Utama Sejarah Banyumas.