Konon, Babad Banyumas banyak sekali naskahnya. Namun anehnya, tak satupun buku Babad Banyumas yang bisa didapatkan masyarakat sebagai bacaan. Baik di sekolah, di kampus, ataupun di perpustakaan-perpustakaan.
Padahal, Babad Banyumas adalah sumber rujukan utama bagi siapa saja yang ingin mengetahui sejarah yang terjadi di Banyumas.
Dengan membaca Babad Banyumas masyarakat menjadi tahu sejarah tanah kelahirannya yang ternyata banyak menyimpan jejak hikmah.
Kisah yang membentang sejak jaman Kerajaan Panjalu, Jenggala, Kediri, Pajajaran, Majapahit, Demak, Pajang, hingga Mataram. Berlanjut hingga jaman penjajahan sampai masa menjelang kemerdekaan. Tanah Banyumas menyimpan banyak cerita yang layak menjadi pelajaran.
Bahkan, karena kelalaian kita bersama tidak membaca Babad Banyumas, hari jadi Kabupaten Banyumas pun harus direvisi stelah 25 tahun diperingati.
Babad Banyumas tidak hanya mencatat sejarah yang terjadi di Kabupaten Banyumas saja, melainkan semua wilayah yang dulunya masuk dalam Karesidenan Banyumas.
Meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, dan Kebumen.
Karenanya, mestinya Babad Banyumas menjadi bacaan wajib masyarakat di wilayah kabupaten tersebut.
Namun mengapa tak satupun bukunya bisa didapatkan?
Untuk sedikit menjawab pertanyaan itulah, web Babad Banyumas ini kami sajikan.