Prabu Brawijaya Dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

March 24, 2022 ·

Makam Adipati Mertadiredja I di Kebutuh, Sokaraja. Adipati Mertadiredja I adalah pemilik naskah “Serat Babad Banyumas”. Pada masa kepemimpinannyalah Babad Banyumas tersebut ditulis pada kisaran tahun 1824.

Setelah mengisahkan keturunan Raja Pajajaran, “Serat Babad Banyumas” kemudian menceritakan tentang keturunan Raja Majapahit.

Bermula dari Raja Pajajaran yang mempunyai anak bernama Jaka Suruh, yang kemudian menjadi Raja Majapahit bergelar Prabu Brawijaya.

Dikisahkan, Prabu Brawijaya mempunyai anak bernama Raden Brakumara. Sang anak kemudian menggantikan menjadi Raja Majapahit.

Raja Majapahit Prabu Brakumara mempunyai dua orang anak. Anak yang bertama bernama Raden Ardiwijaya. Sedangkan anak kedua bernama Raden Putra. Raden Ardiwijaya lah yang kemudian menggantikan sang ayah menjadi Raja Majapahit dengan gelar yang sama, Prabu Brawijaya.

Prabu Brawijaya diceritakan mempunyai tujuh orang anak. Anak pertama bernama Haryo Damar, menjadi raja di Palembang. Anak kedua bernama Raden Lembu Peteng, menjadi raja di Madura. Anak ketiga bernama Batara Katong, menjadi raja di Ponorogo. Anak keempat bernama Raden Gugur, menjadi raja siluman di Gunung Lawu.

Sedangkan anak kelima, seorang perempuan, menjadi istri raja Pengging Prabu Handayaningrat. Anak keenam bernama Jalan Panoleh, menjadi raja di Sumenep. Sementara anak ketujuh bernama Raden Patah.

Untuk selanjutnya, saya tulis terjemahan saya atas naskah “Serat Babad Banyumas Mertadiredjan”.

Sengaja tidak saya sertakan naskah asli dalam bahasa Jawanya. Agar pembaca lebih bisa menikmati Babad Banyumas sebagai buku bacaan.

Selamat membaca.

Tujuh Putra Prabu Brawijaya

Ilustrasi Raja Majapahit yang diunduh dari internet.

Ada lagi anak Raja Pajajaran, Harya Bangah namanya, berkedudukan di Pasundan. Ada adiknya lagi yang bernama Jaka Suruh, menjadi raja di Majapahit bergelar Sang Prabu Brawijaya.

Anak bungsu sang raja Pajajaran, yang bernama Raden Siyung Wanara, ibunya berasal dari Ngampel. Menggantikan sang ayah menjadi raja di Pajajaran. Keturunannya di Sumedang, juga menjadi raja di sana.

Alkisah Sang Prabu Brawijaya sudah berputra, bernama Raden Brakumara. Ia menggantikan menjadi raja besar. Sang Prabu Brakumara mempunyai dua orang putra, laki-laki semua, yang perempuan tidak dikisahkan.

Anak yang sulung bernama Raden Ardiwijaya. Adiknya bernama Raden Putra. Sang kakak menjadi Raja Majapahit.

Prabu Ardiwijaya mempunyai tujuh orang putra. Putra sulung dikisahkan ibunya seorang raksasa, bernama Haryo Damar, ditempatkan di Palembang.

Ada lagi putra sang raja yang berasal dari permaisuri, bernama Raden Lembu Peteng, menjadi Raja Madura. Adiknya lagi bernama Batara Katong, menjadi raja di Ponorogo.

Adiknya lagi bernama Raden Gugur. Kegemarannya bertapa, tekun dalam mematikan raga, bergaul dengan para makhluk halus, hingga menjadi rajanya mereka. Seluruh makhuk halus di wilayah timur semua tunduk patuh taat padanya, bergelar Sunan Lawu Ngargapura.

Ada lagi putra sang raja yang lahir dari istri selir. Seorang perempuan yang dipersembahkan menjadi istri Raja Handayaningrat Pengging.

Adiknya lagi, yang dari ibu yang asli Pagelen, bernama Jaran Panoleh, menjadi raja di Sumenep.

Ada lagi putra sang raja yang ibunya dari Cina bernama Raden Patah.

Sudah lengkap tujuh putra Sang Prabu Brawijaya, maharaja Majapahit.

Kategori:Babadan
SEUWISE

Adipati Pertama Wirasaba dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

Awal mula Kabupaten Banyumas berasal dari kadipaten bernama Wirasaba. Karena dari Wirasaba lah kemudian beralih menjadi kadipaten baru bernama Banyumas. Setelah mengisahkan tentang Prabu Brawijaya sebagai raja Majapahit, Serat Babad Banyumas melanjutkan penuturannya dengan keberadaan Kadipaten Wirasaba. Dicatat dalam babad,…
WACA
SEDURUNGE

Asal Mula Penguasa Laut Selatan Dalam Babad Banyumas Mertadiredjan

Setelah mengisahkan Nabi Adam dan Prabu Jayabaya, “Serat Babad Banyumas” kemudian menceritakan tentang para penguasa Tanah Jawa. Bermula dari Raja Jenggala yang kemudian menurunkan raja-raja Galuh di kerajaan Pajajaran. Bahwa dari sosok legendaris Raden Panji Asmarabangun, kemudian menurunkan Raden Laleyan.…
WACA
LIYANE

Siapa Yang Harus Menerbitkan Babad Banyumas?

“Kalau ada buku yang ingin kamu baca, tapi kamu tidak menemukannya, maka kamulah yang harus menuliskannya.” Begitulah ungkapan yang pernah saya dengar. Begitu pula yang kemudian saya lakukan dengan Babad Banyumas. Karena hampir 5 tahun tidak menemukan buku Babad Banyumas,…
WACA
LIYANE

Babad Banyumas Wirjaatmadjan

“Serat Babad Banyumas Wirjaatmadjan” adalah salah satu naskah Babad Banyumas. Disebut “Babad Banyumas Wirjaatmadjan” karena ditulis oleh Raden Wirjaatmadja, Patih Purwokerto. Penulisannya berdasar perintah Asisten Residen Purwokerto, Wolff van Westerode, pada tanggal 25 Oktober 1898. Namun, dalam perkembangannya, pada bulan…
WACA
LIYANE

Wayang Dongeng

Serial Dongeng Babad Banyumas. Babad adalah kumpulan cerita-cerita dongeng. Dikisahkan secara turun temurun hingga menjadi legenda. Namun sekarang cerita-cerita babad telah hilang dari ingatan masyarakat, karena tidak ada lagi yang mengisahkannya. Padahal dengan mendongengkan babad, pewarisan sejarah leluhur terbukti terjaga…
WACA
LIYANE

Serat Bonokeling (Naskah Bonokeling Banyumas)

Judul Buku : Serat Bonokeling ( Latin Jawa- Indonesia) Penulis : NasSirun Purwokartun HVS Ukuran B5 250 halaman Harga : 265.000
WACA
  1. Terkesan dengan cerita sejarah zaman kerajaan dahulu kala, saya kurang paham dengan leluhur saya. Namun saya waktu itu sering nyekar di makam Mertadiredja I, lalu ke Dawoehan dan Kalibogor diajak mbah dan Ayah saya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Babad Banyumas - Rujukan Utama Sejarah Banyumas.