Pendapa itu bukan bangunan aslinya. Hanya tiruannya saja. Maka orang pun menyebutnya pendapa duplikat. Bangunan aslinya sudah dipindah ke kota Purwokerto pada tahun 1937. Ketika Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Purwokerto bergabung. Namun, warga Banyumas masih meyakini bangunan tiruan itu sebagai Pendapa Sipanji. Lengkap dengan kekeramatannya. Pendapa Sipanji dianggap keramat, salah satunya ketika terjadi Blabur Banyumas pada tahun 1861. Pada waktu itu, kota Banyumas tenggelam dalam banjir besar setinggi 4 meter. Sungai Serayu meluap selama tiga hari, sejak tanggal 21 sampai… Rampungna.
Penulise: NasSirun PurwOkartun
Plesiran
Jalan itu bernama Jalan Adipati Mrapat. Tentu saja diambil dari nama pendiri Banyumas. Karena ibu kota Banyumas lama berada pada lintasan jalan itu. Adipati Mrapat sangat dikenal oleh warga Banyumas, terutama generasi tuanya. Namun tidak tahu apakah generasi milenial dan zilenial tahu mengapa jalan itu bernama Adipati Mrapat. Selain karena makin hilangnya ingatan sejarah warganya, jalan itu pun hanya sebuah jalur kecil. Bukan jalan di tengah kota Banyumas yang ramai. Hanya jalan kampung di dusun Karangturi, desa Pakunden, kecamatan Banyumas.… Rampungna.
Petunjuk utama adalah pohon Tembaga. Petunjuk tentang tempat di mana Adipati Mrapat harus mendirikan ibu kota Kabupaten Banyumas. “Yen sirarsa widada, ing kawibawanireku, amengkoni Wirasaba, sira ngaliha nagari, saking bumi Wirasaba, sira manggona ing kulon, ing tanah bumi Kejawar, prenah lor kulonira, sira tetruka neng ngriku, unggyaning wreksa Tembaga.” “Kalau kamu ingin sejahtera dan lestari berwibawa memimpin Kadipaten Wirasaba, kamu pindahkan pusat pemerintahan dari Wirasaba ke tempat sebelah barat di wilayah desa Kejawar, tepatnya pada arah barat laut. Bukalah tempat… Rampungna.
“Katjarijos Ki Dipati Marapat boten kersa dedalem ing Wirasaba. Kersanipoen bade dedalem ing pasiten telatah doesoen Kedjawar. Wonten ing pinggiripoen kidul lepen Serajoe, kaprenah saeler kilenipoen doesoen Kejjawar. Kaleres wetanipoen celak kaliyan tempoeripun lepen Pasinggangan lan lepen Banjoemas.” “Dikisahkan Adipati Mrapat tidak mau bertempat tinggal di Wirasaba. Berkeinginan membangun tempat yang baru di wilayah desa Kejawar. Berada di pinggir selatan Sungai Serayu, di sebelah barat laut desa Kejawar. Tepat di sebelah timurnya adalah pertemuan Sungai Pasinggangan dan Sungai Banyumas.” Begitulah… Rampungna.
Ibu kota Banyumas baru yang dibangun Tumenggung Yudanegara II berada pada sebuah situs lama peninggalan Kabupaten Selarong. Konon tempat itu pada jaman dulunya adalah sebuah puncak dari gunung purba di bawah laut. Setelah tidak aktif lagi kemudian mengeluarkan mata air legendaris yang menjadi awal mula munculnya nama Banyumas. Peninggalan bersejarah tersebut sampai sekarang disebut sebagai Sumur Mas. Babad Banyumas Wirjaatmadjan menyebut tempat tersebut dengan nama Geger Duren, sebuah ladang padi gunung. Wilayah perbukitan yang dilingkari oleh Sungai Serayu di sebelah… Rampungna.
Sudah lama Sungai Banyumas hilang. Hilang secara fisik, tidak ada lagi bekasnya. Hilang secara ingatan, sudah banyak yang melupakan. Padahal, keistimewaan kota Banyumas karena keberadaan sungai itu. Sejarah kota Banyumas berbeda dengan kota yang lain. Biasanya nama kota berasal dari sebuah desa yang kemudian berkembang menjadi kota. Sementara di kota Banyumas justru tidak ditemukan desa Banyumas yang menjadi asal muasalnya. Di kota tua tersebut kita hanya menemukan 4 desa yang sering dianggap orang sebagai Banyumas. Yaitu desa Kedunguter, Sudagaran, Kejawar,… Rampungna.
Masjid Agung Nur Sulaiman adalah masjid kebanggaan Kabupaten Banyumas. Dibangun pada masa pemerintahan Bupati Banyumas ke-7, Tumenggung Yudanegara II (1727-1743). Setelah memindah ibu kota dari Banyumas lama, sang bupati membangun ibu kota yang baru dengan mendirikan dua bangunan utama, yaitu pendapa dan masjid. Pendapa kabupatennya diberi nama Sipanji. Diambil dari nama anaknya, Raden Panji Gandakusuma. Sedangkan masjid kabupatennya tidak diberi nama. Dalam Babad Banyumas tidak disebutkan kapan pastinya Masjid Kabupaten Banyumas dibangun. Namun, dalam tradisi keraton Jawa, setelah raja membangun… Rampungna.